First: Thank God I'm currently in a mood to blogging \m/ and I've got time for doing this
Kadang gue sering teringat sama jaman-jaman gue pas di SD dan SMP. Kayaknya damaaaaaiiii banget. Sekarang hidup gue lebih..berwarna (?). It's not like my life was boring, but now my life is ultimately-super-duper-complicated. Yeah that's the point of life, rite?
Gue terpikir sesuatu tentang "siklus hidup" saat gue ngerjain soal TO biologi. Karena disitu ada soal tentang siklus hidup cacing Fasciola hepatica. Ewwrr, oke bagiat biologinya kita persingkat aja.
Well, I've been through hundreds days or more
Selain saat ngerjain soal biologi, gue juga selalu teringat tentang "siklus hidup" saat lagi ngobrol sama nyokap tentang masalah perkuliahan. Ga berasa, tahun ini gue bakal jadi mahasiswa STAN (amin). Padahal rasanya baru kemarin gue dipermalukan satu kelas gara-gara masuk SD pake seragam TK =___=
When I was just a little girl, I asked my mother who will I be
Gue inget saat gue masih tinggal di Makassar. Orang yang tiap hari ngurusin gue adalah nenek gue, that's why gue manggil nenek gue "ibu" dan manggil nyokap gue "mama". So, I've got two mother, huh? hahaha. Dulu gue anaknya susah banget disuruh makan. Kalo disuruh makan biasanya ditanya dulu sama mama atau ibu, "kamu mau makan apa dicubit?!" dan gue jawab "dicubit aja". Anjir gila, jelas aja gue pas kecil kurang gizi =__=
Gue inget saat gue masih TK. Dulu gue punya "pacar". Kayaknya ada dua deh. Yang satu namanya Dirga, yang satu lagi namanya Alfi. Dua-duanya ganteng. Nggak ngerti gimana caranya, gue bisa ngeduain cowo ganteng. Sekarang mah boro-boro. Udah gitu dulu tuh kita sering main "nikah-nikahan" di belakang pohon. Wahahaha kocak banget dah, kita bergaya seperti sepasang mempelai.
Gue inget waktu gue kelas satu SD, gue di bully sama temen gue yang namanya Arum. Gue disuruh duduk di bangku paling belakang, dan gue nurut. Oiya, pas gue kelas satu itu gue belum dapet uang jajan karena gue masih ditungguin sama mama di sekolah. Ihihi, unyu banget deh.
Gue inget saat gue kelas tiga SD. Disitulah pertama kali gue kenal salah satu orang paling penting dalam hidup gue saat ini, Della. My lovely friend. Well she was new student, because of something, she entered my class. Dan di kelas tiga juga gue pertama kalinya kalap. Iya, gue gebukin temen cowo gue, ngerobek LKS matematikanya, ngelempar buku matematikanya ke got, dan ngancurin tempat pensilnya. Gara-gara dia nimpuk gue pake penghapus papan tulis super jumbo.
Gue inget saat gue kelas empat SD. Yang namanya main "eh, jangan temenin si Ini, jangan temenin si Itu" lagi ngetrend banget. Akibatnya gue pun merasakan hal-hal seperti tidak punya teman, jajan sendirian, nyoret-nyoret buku gara-gara gabisa minjem tip-x (gue dulu ga modal sih). But yeah, now it sounds silly! Oiya! Pas kelas empat inilah gue untuk pertama kalinya dapet uang jajan. MUAHAHAHAHA. Ini juga jaman-jaman nyokap gue anter-jemput gue naik sepeda. Lewat jalanan kecil yang nanjak, semua perjuangan itu dia lakukan untuk gue. I swear, there is no one could and would do those things for me, except my mother.
Gue inget saat gue kelas enam SD. Gue dan temen-temen sekelas gue jadi kompak banget. Setiap hari Sabtu ada jadwal piket, dan semua murid WAJIB berpartisipasi. Disitulah dimulai kebandelan kita. Saat guru nyuruh kita ngumpulin 30 buah sampah, dan dibuang ke tong sampah, yang kita lakukan adalah mengambil sebatang lidi, memotongnya jadi 30 bagian, menyebarnya di lapangan, lalu dipungut lagi, dan dibuang di tong sampah. Problem solved. Gila banget, pas ketahuan, kita di omel-omelin. Hahahaha. Pas kelas enam ini pula, gue mulai deket sama beberapa orang yang sekarang jadi orang penting di hidup gue, they are Shaby and Shella.
And then my life changed
Gue masuk SMPN 111 Jakarta,
Yang saat daftar ulang pun, adalah saat pertama gue melihat wujud sekolah itu. Gue cuma ikut-ikutan temen daftar ke 111. It's just that.
Gue inget hari pertama gue masuk 111. I was just a little girl, dunno anything about Jakarta, coz I came from Tangerang. And I asked someone "eh aku boleh duduk disitu ga?" sambil menunjuk bangku yang ada di sebelah orang itu. Dia pun, sekarang jadi orang penting dalam hidup gue. Dia menjawab "oh, boleh". I saw her innocent face, and I started to talk again, "nama kamu siapa?" and she simply answer "Shaqina, kamu?". "Aku Aulia". And that was the beginning of our sweet relationship, my dear Shaqina:) Not just that! I found one more important person, that was you, my beauty Tifani :D
Gue inget saat gue kelas dua SMP. I was sticked with my Ina. Wherever I go, there will always Ina beside me. Gue sangat menikmati saat-saat kita nyanyi-nyanyi lagu jepang di kelas. Saat-saat kita suka fangirling-an sama Kanata Hongo, dan saat dia freak banget sama Roxas, dan saat gue juga ikutan ketularan. Walhasil kita jadi nyanyi-nyanyi lagunya Utada Hikaru deh. Saat-saat kita belajar merajut, and I said that my knitting was for... *ehem*, I don't want to mention his name here. Okay, skip it.
Gue inget saat gue kelas tiga SMP. Itu adalah masa bandel-bandelnya gue. Yang namanya nangisin dan jailin temen-temen cewek adalah hal yang biasa buat gue. Yang namanya kabur dan tidur pas lagi pelajaran juga bukan hal yang tabu. And it was the time when I found my comrades, they are Chii, Oma, Pira, Uni, Pebong. WE ARE JL CRAZYNEA SYNDROME!! UYEEEEY \m/
And after hundreds of days I've spent with you all,
Gue masuk SMA 78, yang namanya pertama kali gue denger pas gue kelas satu SMP, karena gue pas SMP masuk kelas 7-8. Dan lokasinya tepat di belakang SMP 111. Mantep lah.
And I found another loves, in X-D
Gue inget saat gue semester satu. Gue duduk sama Puspita (lagi), dan di belakang gue ada Ani sama Sasa, yang juga orang penting dalam hidup gue. Sampe suatu saat gue Ani minta tukeran duduk, jadi bareng Pita dan gue jadi bareng Sasa. Saat itulah gue menemukan seorang Sasayayang, yang dengan sabar ngadepin gue. Yang ngerti gue banget. Yang nerima aja tiap gue jailin, thanks ya Sa :D
Gue inget saat gue semester dua. Gue ada di kelas SCI, kelas yang udah gue impikan sejak gue duduk di kelas tiga SMP. Daridulu gue berniat masuk 78 karena pengen masuk kelas akselnya. Gue beradaptasi sama temen-temen baru gue di SCI, yang notabene otaknya super semua. Aduh gue jadi minder.
Dan gue sekarang,
Semester empat, di kelas SCI yang tercinta. Uno X Siempre. Bersama 25 temen gue yang tercinta. Duduk sama istri(?) gue tercinta, Kae. Menjalani sisa hari menuju Ujian Nasional, menuju calon Universitas tercinta, STAN. Dan sedang deket sama seseorang yang tercinta juga, my more-than-friend-who-call-me-Mine.
A n d t h a t w a s m y l i f e c y c l e . . .
Hidup gue akan terus berputar, dan gue bertanya-tanya apa yang akan gue alami selanjutnya. Apakah gue akan kuliah di STAN atau di UI? Apakah gue akan jadi pegawai bank atau bos di departemen keuangan? Apakah gue akan menikah dengan Haruma Miura atau gebetan gue yang lain? Apakah gue bakal punya anak cewe atau cowo duluan? Apakah gue akan pergi haji dan umroh bareng mama, papa, dan suami gue? Apakah gue akan menghabiskan hari tua gue di Jogja atau di Norwegia? Nggak ada yang tau.
Gue hanya harus menjalani semuanya, dengan tetap berada di jalan yang benar.
Gue ingin jadi orang sukses dan membahagiakan orang tua gue, menjadi orang yang berguna buat orang lain dan bisa membuat orang-orang di sekitar gue bahagia, dan membuat generasi penerus gue menjadi orang-orang yang lebih baik lagi. Amin Ya Allah..
Well, gue laper, udah dulu ya.
Jya~