Showing posts with label Short Story. Show all posts
Showing posts with label Short Story. Show all posts

Thursday, 20 December 2012

Moments.

Oh guys... Beneran udah lama banget gue ga ngepost ya? Kenapa sih?
Gue kemarin itu lagi sibuk PEMIRA. FYI, PEMIRA itu Pemilihan Raya. Semacam sebuah sistem untuk memilih anggota DPM serta Ketua dan Wakil BEM baik di lingkup Pusat maupun Sekolah(Fakultas).

Kemarin gue ditarik untuk maju sama temen gue namanya Toro untuk mendampingi dia sebagai Wakil Ketua BEM Sekolah. Sementara dia yang jadi Ketua-nya. Well, in the process we spent so much time together. Dari mulai menyusun strategi kampanye sampe sesi foto untuk pembuatan poster kampanye.

Beneran deh, susah seneng kita lewatin bareng-bareng. Kehujanan pas mau ngumpulin essay, sampe kepanasan jam 12 siang pas lagi sesi foto poster. Tapi kita seneng banget, kita menghargai setiap momen perjuangan yang kita lewati. Sekedar pengen share aja, ini dia foto-foto saat kita lagi sesi foto poster:


Toro - Aulia
Dijailin Thoriq
Sumpah gatau deh ini lagi ngapain =w=
Ceritanya udah capek dan kepanasan
Bareng Timses kita
Thoriq-Aulia-Toro-Awang
Nah ini dia fotografernya: Wawan
 Nah, itu tadi moment indah yang udah kita lewatin bareng selama rangkaian acara PEMIRA. Seneng susah bareng-bareng, hujan panas juga bareng. They are really good friends.

Sekarang, si Thoriq udah jadi Ketua DPM Sekolah.
Si Wawan udah jadi Kepala Divisi KOMINFO di BEM Sekolah.
Sementara Toro dan gue udah jadi Ketua dan Wakil BEM Sekolah :')



Thanks for all the moment we have shared, gue bakal inget ini terus sampe gue lupa (yaiyalah). Semoga selama setahun ke depan kita bisa menjalankan amanah dengan baik yaa :)

Saturday, 12 November 2011

Experience for My Friends

Dear my 12-grader-friends,
Kalian semua lagi pada stress ya?
Stress ngerjain tugas, bimbel buat UAN, latihan soal buat SNMPTN, dan bingung mikirin "mau kuliah dimana gue? jurusan apa? bisa ga ya gue?"

TENANG, SAYA PUNYA SOLUSINYA!

Oke, abaikan tulisan di atas yg kayak iklan.
Gini, gue ngerti. Ngerti banget gimana pusingnya kalian. Dulu gue juga ngalamin yang kayak gitu. Bedanya, kalian mungkin lebih beruntung karena di support oleh kemampuan orang tua kalian untuk membiayai bimbel buat kalian, supaya kalian bisa lebih ekstra menambah ilmu. Dan kalian ngalamin masa SMA 3 tahun, sedangkan gue cuma 2 tahun. Yang berarti gue harus berjuang lebih mati-matian dari kalian.

Ga mungkin banget ya kalo gue bilang "jangan stress", soalnya dulu gue juga stress. Banget malah.

Gue sekarang pengen berbagi pengalaman aja nih.
Dulu, gue bukan termasuk anak pinter di kelas. Emang sih gue aksel. Tapi gue peringkat 25 dari 26 siswa. HA-HA. Tapi itu ga membuat gue berkecil hati. Oke, iyadeh itu bikin gue minder. Tapi gue ga nunjukin. Jadi lama-lama gue ga minder juga.

Dulu gue merencanakan masa depan gue dengan sangat rapi. Gue mau masuk STAN. Gue udah niat banget tuh. Di saat temen-temen gue yang lain pengen masuk PTN kayak UI, UGM, ITB dll, gue mau masuk STAN.

Jujur aja, waktu itu gue ngerasa ga mampu buat asuk PTN macem itu.
Gue juga sebenernya kayak "ga punya tujuan" karena masih bingung mau kuliah dimana.

Mau masuk sini, passing grade-nya ketiggian. Mau masuk situ, takut ga keterima duluan. Mau masuk sana, ga di dukung orang tua. Mau masuk sono, peminatnya banyak banget. Mau masuk yg lain lagi, biayanya mahal banget. Bayak banget hal yang bikin gue takut dan ragu.

Makanya gue menetapkan STAN sebagai pilihan gue. Itu yang paling ideal. Gue mempersiapkan diri gue dengan baik. Gue serig latihan soal USM STAN, gue ikutin berbagai macam TRY OUT STAN di berbagai tempat dan gue ikut-ikut bimbel khusus USM STAN yang harganya terjangkau.

Semua hasilnya bagus. Semuanya menunjang dan membuat gue yakin kalo gue bisa masuk STAN. Gue tinggal nunggu pengumuman pembukaan pendaftaran USM STAN.

Lalu gue ikut SNMPTN tertulis dan keterima di Sistem Informasi UIN Jakarta, gue ikut tes masuk Telkom dan keterima di Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika. Tapi gue ga goyah, gue tetep pengen masuk STAN.

Sampe akhirnya, satu hari setelah pengumuman keterimanya gue di telkom.. Keluarlah pengumuman pendaftaran STAN. Dan itu membuat gue tercengang banget, karena untuk tahun 2011 ini cuma dibuka program D1 Pajak dan Beacukai. WHAT?! Disinilah gue mulai goyah.

Gue coba tanya ke orang tua gue, dan hasilnya negatif. Orang tua gue menentang keras dan ga ngebolehin gue masuk STAN. 

HANCUR. Semua rencana gue yang udah gue susun rapi, HANCUR. Semua impian gue, harapan gue, dan ekspektasi jangka panjang gue, HANCUR.

Gue sempet stress. Tapi ga lama. Soalnya beberapa saat kemudian Pakde gue menelepon dan menyarankan gue untuk kuliah di telkom aja dan dia yang bakal nanggung biayanya. makanya akhirnya gue jadinya kuliah di telkom.

But there are some points I want you to get from my experience;

1. Tetapin tujuan kalian. Masalah takut ini takut itu, terhalang ini terlahalang itu, urusan nanti. Toh kalo emang itu jalan kalian, pasti nanti akan ada celah untuk memudahkan. Yang penting harus yakin dulu.
2. Persiapkan diri kalian. Ya persiapan emang penting banget. Tuhan pun bakal nunda terwujudnya mimpi kalian kalo kalian belum siap.
3. Manfaatkan waktu dan kesempatan kalian. Selagi kalian masih punya waktu, gunakan dengan baik. dan betapa beruntungnya kalian, punya orantua yang mampu membiayai kalian lebih untuk dapet ilmu ekstra. Jadi, manfaatkan!
4. Ikhlaskan. Manusia emang bisa merencanakan dan berusaha. Tapi Tuhan yang menentukan. Dan Tuhan tau, mana yang paling baik untuk kalian. Mungkin kalian tau kalian mampu masuk universitas X atau Y, tapi ternyata kalian ga diterima. Bukan karena apa, tapi karena itu bukan jalan kalian. Yah, kayak yang gue alamin, STAN emang bukan jalan gue.

Yah, intiya DO YOUR BEST aja deh buat kalian, temen-temen gue yang sekarang kelas 12 dan sedang berjuang hidup-hidupan. Stress boleh, asal jangan stress-stress amat. Gak cuman lu yang ngalamin hal kayak gini. Lu menderita bareng seluruh siswa kelas 12 di seluruh Indonesia, di seluruh dunia malah.

Semangat buat:
Sheila (latest post lu bikin gue nulis ini), Puspita, Ani, Ani, Sasa, Shaby, Shella, Della, Fauzia,  Uni,  Ervira, Komang, Febri, Mira, Mardiana, Ibil, Ramzy, Nalen, Ryuu, Fatwa, Keluarga Bolang, SCI 2012, seluruh siswa siswi SMAN 78, seluruh siswa kelas 12 di Indonesia dan.. Nauval :)
Dan nggak lupa buat sahabat gue yang mengharumkan nama SMAN 78, Shaqina, berjuang ya buat tahun depan  :)

Jya~

Thursday, 10 November 2011

Good News

Remember the post when I told you that my weight was 50kg?

IT WAS NOT TRUE!!!

I was going home and I saw my neighbor was weighing her son. So I decided to borrow her scale and weigh myself. Aaaaaand whaaaaat...

MY WEIGHT WAS NOT 50 BUT 47KG OMG!!!!


No wonder I was so slim -__-
Well that's the good news hehe, I'll see you later :)
Jya~


Monday, 7 November 2011

Look Behind

I was coming back to Jakarta (Ciledug actually) since it was free-days after mid-term. Sooo, there were so many things I did. Like visited my ex-elementary school, ate at my favourite soto ayam near my ex-elementary, aaaaand many more.

Okay first I'd like to share the pic of my ex-elementary school, here they are:


My ex-elementary from the front
Left side

Right side

By the way, you guys must be love "jajan" when you were child. Yeah childhood  was fun, rite? I got some pictures of my "jajanan depan sekolah" hihi. Take a look:
Jajanan depan sekolah

The place(?) I used to buy es teh ;D

Here they are

The pics really brings back memories. Phew~ Can't believe that I'm a college girl now :p

A day earlier I went to Kecamatan for making a citizen card. I lined up and waited. But you know I don't really like waiting. So my mom and me went to the cafe nearby just to buy juices and waffles. Also, I got some pics:
Mom, me
what? (a-veiled-me)

Too bad, I didn't get the pic of the waffles and my-tempting-juice hehe.

Well there were some shocking facts I got when I came home. Fyi, I've got 3 pots of four-leaf-clover. WHAT? FOUR-LEAF-CLOVER? 3 POTS?
YEAH, 3 pots of four-leaf-clover. And when I got home, I found one pot of it was dying. It all dries out. I didn't even have a heart to take the picture of it. So I'll just share the pic of the not-so-good one:

Get well soon :')

On Saturday morning I went to Alam Sutera with my fellas. Just to feel the pure air and have a quality time together. We planned to take some pic there since the view is so nice. But we decided not to, cos it kinda silly -__- yet we found some foreigner oldies stopped by, to take pictures. they also wave at us. Soo, why did we think we're silly?

On Eid Mubarak day I couldn't go to pray cos I'm in period. So in the night me and my neighbours had a barbeque!! Hihi, too bad I didn't take the pic since I was enjoying the barbeques and just couldn't stop chewing LOL :)

So far the free-days went good. But there were some failed plans, like I DIDN'T MEET BEBIK!! And also I didn't meet Riku w(O__Ow). I didn't visit 78 and didn't meet my friends. T____T it's so sad.

Well yeah that's okay, but I really hope that next time we'll actually meet for sure!! GRAAAAO!

That's all for now,
Jya~
And all the pictures that you try to loose
Will follow you behind like ghosts do
Adhitia Sofyan - Forget Jakarta









Tuesday, 4 October 2011

Homecoming

I was coming back to Jakarta Tangerang, Ciledug to be exact.
..........and I saw things changes.


My sister grows fat.
My brother turns handsome.
My garden full of shrubs.


But I never ever ever regret to came home that day.
UGH I MISS MY MOTHER SOOOO MUCH MUCH MUUUAAAAACH :*
I got soooo much fun! Sooooo much happiness.
Massive thanks to Allah, my family, my bestfriends, and my boyfriend :)


We were celebrating Shaby's and my birthday. Della bought the cake, and my mother cooked spaghetti for us. YUMMY :9


But the cake was... ugh, how do I say it..
It's like the cake just for Shaby, not for us. Why? Just look at the picture:




But it's okay since the cake is free :p LOL
Anyway, my brother burnt one of the candle, so I blew 16 candles on my 17th birthday. OMG I'm not gonna get my ID card :p


I was sooooo glad!
My boyfriend brought me this lovely Totoro :3


KYAAAAAAAAAAAA I LOVE IT >.< *hugs Totoro*


And (of course) we were having some photo session :p
Here they are:





That's all for now, I'm heading back to assignment *sigh*


"Arigatou kimi to deaete"
- Monkey Majik / Tada, Arigatou


Jya~

Monday, 11 July 2011

Satuday Night With Ex-classmates!

Waktu malem minggu kemarin, gue dan beberapa panitia yang lain ngadain acara reunian SD. SD LOH SD BAYANGIN AJA!! 

Jujur aja gue sendiri nggak nyangka, walaupun kita semua udah sekolah di tempat yang beda-beda, jaraknya pun jauh-jauh, tapi kita semua tetep kompak. Hebat kan!!

Akhirnya kita nentuin untuk ketemuan di SD kita dulu, SDN Karang Tengah 7. Pas gue sampe disana, udah ada Panji sama Cimay.Well, sebenernya nama aslinya itu Riski, cuma dari SD dia emang udah dipanggil Cimay. Jangan tanya kenapa.

Setelah gue nyampe, beberapa temen gue yang lain juga dateng. Sedihnya, dari kira-kira 22 orang yang diprediksi dateng, cuma sekitar 18 orang yang akhirnya ikut acara. Yah, ada yang mendadak gabisa dateng lah, dan macem-macem.

Pas kita lagi nungguin di depan gerbang SD, ternyata wali kelas kita lewat. Anak-anak cowok yang nongkrong langsung pada buang rokok, sementara anak-anak ceweknya langsung pada liat-liatan. Tau-tau salah satu anak yang namanya Pramuda langsung nyamperin guru gue. Tapi pas di tengah jalan dia tiba-tiba berhenti dan teriak "yeeeh woy kenapa cuma gue yang maju?! sini pada salim!" kita cuma ngakak dan langsung beranjak untuk salaman sama guru kita.

Bosan menunggu sekitar satu jam akhirnya kita langsung cabut ke tempat tujuan. Sebuah restoran di deket sekolah, tempatnya enak (dan makanannya murah :p). Yaudah satu-persatu dari kita mesen makanan, dan gue sempet bilang ke mba-mbanya "yang sabar ya mbaaa" dan si mba cuma ngangguk-ngangguk dan bilang "...iya" dengan lemes. Nggak tega juga, itu restoran kita rusuhin. Untung tempatnya outdoor.

Pendek cerita, setelah kita selesai makan akhirnya kita cuma ngobrol-ngobrol ngerusuh dan yang paling utama adalah nge-ceng-cengin si Cimay. Kasian banget itu anak, dari SD sampe kelas 3 SMA masih aja di-bully. Tapi tenang aja, ga ada niat negatif kok, cuma buat have fun aja dan dia juga take it easy.

Sekitar jam 8.30 kita pengen cabut ke rumah Adho, buat nongkrong aja. Tapi ternyata beberapa anak punya rencana lain. Kita pengen jalan ke kota tua. Ngapain? Dan seseorang menjawab "iseng aja, ngerusuh, foto-foto..." yaampuuuuuuun -___-

Kita ribut di depan rumah Adho, masalah "motor lu bisa dibawa nggak?" atau "lu digonceng sama si Ini ya, sama si Itu yaa" juga "woy gue ga ada helm, spion gue juga copot". Sementara gue rusuh "woy adek gue ilang woooy" (serius).

Akhirnya kita mutusin untuk ngumpul di rumah Dewi dulu, cari-cari helm, spion, dan lain-lain. Setelah itu kita ke rumah Pramuda, karena dia mau ngambil jok belakang dulu. Setelah itu kita berangkat pasang-pasangan, Panji-Dini; Dimas-Della; Billy-Dewi; Wawan-Febi; Rizal-Shaby; Rafly-Cimay; Ruri-Ipan; Pramuda-Gue.

Sebelum berangkat kita isi bensin dulu. Tapi setelah itu si Bima ngabarin katanya dia mau ikut. Akhirnya kita minggir dulu buat nungguin Bima.

Sembari menunggu, kita galau lagi. Billy bilang "woy ini aja udah jam setengah sepuluh, mau nyampe di kota tua jam berapa? kasian anak cewenya". Akhirnya kita galau lagi mau kemana, berbagai tempat pun simpang siur di kepala, dari mulai (tetep) kota tua, senayan, sevel, dan alam sutera.

In the end, kita milih ke alam sutera. Panji berteriak senang "yeh, gue bilang ke nyokap pengen pergi ke alam sutera, dan beneran malah kesana wkwkwk". Oke kita cabut ke alam sutera.

Di perjalanan gue merinding karena dibawa nge-drift sama Pramuda. Gue teriak berbagai hal absurd seperti "PRAM! KANCUT LU! GUA MASIH MAU KULIAAAH" atau "WOY ANJIR LU! TADI KATANYA JANGAN NGEBUT! INI MALAH LU YANG NGEBUT WOOOY". Respon dia? "bego lu, udah makanya pegangan aja. kalem aja woy kalem". Gue? Pura-pura mati aja.

Nyampe alam sutera pun kita masih galau. Mau ngapain di alam sutera? Pas ngelewatin Living World, Rafly nyeletuk "yaudah kita kesini aja". Pramuda nyaut "jangan, itu mah tempat orang kaya, kita kan pada anak orang miskin". PREEETTTTT. Gue cuma menjentikkan jari aja, pertanda ngga punya duit.

Ujung-ujungnya, kita cuma nangkring di McD. Di deket tempat bermain anak kecil pula -___-
Nyampah banget jam 11 malem nangkring cuma buat minum sama ngerokok disitu doang. Ya ngobrol-ngobrol dan ngelawak juga sih.

Sumpah itu reuni isinya lawakan doang! Dari awal sampe akhir isinya full lawakan. Cape juga ketawa terus. Tapi seneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng banget. Si Rafly sampe bilang gini "weh tiap minggu aje kita kayak gini yek, asik banget". Anjir emang kaga pada sibuk kali Pliiiii -____-

Yaudah abis itu kita pulang. Dan ternyata ada beberapa anak yang lanjut jalan lagi ke panahan. Hiks gue ga ikut, soalnya Della ketinggalan di rumah gue. Karena emang abis reunian itu si Shaby sama Della nginep di rumah gue. Della bilang "anjiiiir gila gue seneng banget hari ini sumpah. puas banget gue kumpul-kumpul kayak gini hehehe".

Temen-temen gue itu masih sama dan udah beda sekaligus, dalam berbagai arti. Mereka masih sama, dalam hal candaannya, lawakannya, asiknya. Tapi juga beda banget, mereka udah tambah dewasa. Iya, sikap mereka. Udah berubah.

Kalo ada orang yang belum kenal sama temen-temen gue, apalagi baru ngeliat sekali doang pasti bakalan nge-judge yang engga-engga. Padahal, seriusan deh they are all nice guy.

Hati mereka baik, dan mereka emang orang-orang baik. Mereka itu temen yang tulus. Yang berteman begitu aja, nggak mandang apa-apa.

Mereka itu temen gue.

Well, intinya gue seneng banget bisa menghabiskan waktu bareng mereka. Sebelum gue mulai sibuk kuliah. Sebelum mereka sibuk sama urusan-urusan ujian nasional dan nyari-nyari universitas. Sebelum kita kepisah jauh karena mungkin ada yang kuliah di luar negeri/kota.

We really spent our precious time.

I love you all, my ex-elementary-classmates :*




Mungkin gue bakal share foto-foto reunian kita belakangan  :)

Saturday, 4 June 2011

A Tale Of A Grandmother I


Layaknya bunga Iris kuning yang tumbuh di bawah jendela kamarku, hidupku selalu terombang-ambing....

Aku sudah berada di rumah ini dua belas tahun lamanya. Rumah dengan cat tembok berwarna krem yang sekarang terlihat putih kusam. Bersama lima orang lainnya, rumah ini tak pernah sepi. Bahkan saat malam. Kau akan mendengar suara kendaraan-kendaraan besar lewat, karena rumahku dekat dengan jalan bebas hambatan.

Aku terbiasa dengan suara bising omelan dan caci maki yang biasanya berkumandang di rumahku. Sepuluh tahun yang lalu, omelan itu tertuju padaku. Lima tahun lalu untuk adik laki-lakiku dan sekarang untuk adik perempuanku. Sudah kubilang, rumahku tak pernah sepi.

Dulu saat usiaku baru menginjak tiga tahun, aku pernah terbaring selama seminggu di tempat tidur. Panas dingin, tidak mau makan, aku hanya diam seperti orang linglung. Tahu kenapa?

Aku shock. Ya, benar. Itu semua karena aku dimarahi nenekku. Sebelumnya, aku tak pernah dimarahi oleh ibuku, ataupun yang lainnya. Saat aku pindah ke Jakarta pada umur tiga tahun, semuanya begitu berbeda.

Semua baik-baik saja, sampai aku pindah ke Jakarta. Tak hanya ibukota yang begitu keras, namun sikap nenekku juga.

Nenekku, adalah seorang janda yang temperamen. Dia ditinggal pergi suaminya saat sedang hamil tua anak kedua. Entah apa yang ada di pikirannya, dia begitu membenci ibuku.

Ya, ini terkesan sangat drama. Seorang mertua yang benci setengah mati pada menantunya. Imbasnya, dia juga akan bersikap sama pada cucunya. Akulah korbannya. Aku. Aku.

Pada tahun-tahun awal kami tinggal di rumah itu, ibuku mencoba memenuhi apapun keinginan nenekku. Dia selalu mencaci maki apa saja yang dilakukan ibuku, mencela masakan ibuku, dan sebagainya. Namun ibuku selalu berpikir positif.

"...kalau kita bersikap baik, nggak mungkin kan ada orang yang bakal jahat terus sama kita?"

Tapi itu hanya prinsip ibuku, dan sepertinya tidak berlaku bagi nenekku. Aku rasa yang ada di pikirannya adalah seperti ini
"..aku pemilik rumah ini, dan aku mertuamu, kau harus tunduk padaku!"

Entahlah, aku tak begitu mengerti.

***

Thursday, 9 December 2010

Untitled

"Aku udah tau dari dulu kok"
"Kenapa kamu ga pernah bilang sama aku? kenapa?"
"Ma..maaf.."
"Zan, kamu tuh kenapa sih? Aku heran kenapa semuanya serba bohong."
"Benci. Aku benci kamu sejak 964 hari yang lalu. Sejak aku pertama kali ketemu dan kenal kamu."

***

"Kampret lu, kerjain aja sendiri kalo ga bisa baca tulisan gue!"

Kalimat pertama yang kudengar di awal hariku saat memasuki kelas baru. Tak kusangka, seorang anak perempuan yang duduk di depan meja guru yang melontarkannya. Aku terkejut, namun lebih memilih untuk tak perduli. Tetap saja aku melengos, mencari bangku yang kosong walaupun sekian pasang mata menatapku heran. Mungkin aku dikira salah masuk kelas. Mungkin juga aku memang salah masuk kelas.

Ini memang hari pertamaku di sekolah ini. Walaupun ini hari ketiga bagi orang-orang di kelas ini. Ya, kalian memang tak salah sangka. Aku murid baru di sekolah ini. Tolong jangan tanya apa alasanku pindah ke sekolah ini, aku cukup sensitif. Mudah-mudahan aku tak menyesal pindah ke sekolah yang kualitasnya satu tingkat di bawah sekolahku semula. Amin.

Bel masuk berbunyi. Seseorang menghampiriku. Awalnya aku kira dia ingin mem-bully-ku karena aku anak baru. Ternyata tidak. Dia ketua kelas. Yang aku heran adalah, kenapa dia tidak memperkenalkan dirinya ataupun menanyakan namaku, melainkan dia memberitahuku kalau aku wajib bayar uang kas kelas sebesar dua ribu rupiah seminggu. Murah sekali, pikirku.

Tak lama kemudian seorang guru datang. Dia lalu meng-absen murid-murid di kelasku. Setelah nama Zainudin dipanggil, guru itu menatapku tajam. Kupikir karena wajahku yang terlihat bodoh, duduk di bangku paling belakang, dan memakai seragam sekolah lain. Responku saat dia menatapku: membuka senyuman selebar galon, memamerkan gigi sambil mengeluarkan suara ha-he-ha-he. Jelas akan merusak image-ku.

***

Jya~